A . Biologi dan cabang ilmu yang dipelajarinya
Biologi termasuk cabang ilmu sains . kata sains berasal dari bahasa latin scientia , artinya pengetahuan tentang dunia di sekelilingmu . Sains merupakan ilmu yang terdiri dari banyak cabang ilmu misalnya , biologi , fisika , kimia , geologi , astronomi .
Ilmu biologi mempelajari seluk beluk mahkluk hidup . Menurut asal katanya , biologi berasal dari bahasa yunani , yaitu bios artinya hidup dan logos artinya ilmu . Biologi mempunyai banyak cabang ilmu yang berjumlah 20 cabang , apa aja ya ? .
Cabang ilmu biologi yaitu :
1. Botani : Tentang Tumbuhan
2. Zoologi : Tentang Hewan
3. Mikrobiologi : Tentang Mikroorganisme
4. Mikologi : Tentang Jamur
5. Genetika : Tentang pewarisan sifat mahkluk hidup
6. Ekologi : Tentang mahkluk hidup dan lingkungan yang ditempat tinggalnya
7. Anatomi : Tentang susunan mahkluk hidup
8. Morfologi : Tentang bentuk luar tubuh mahkluk
9. Ornitologi : Tentang burung atau unggas
10. Virologi : Tentang virus
11. Taksonomi : Tentang klasifikasi atau pengelompokan mahkluk hidup
12. Entomologi : Tentang serangga
13. Sitologi : Tentang sel
14. Fisiologi : Tentang fungsi alat tubuh mahkluk hidup
15. Histologi : Tentang Jaringan
16. Embriologi : Tentang perkembangan embrio
17. Mamalogi : Tentang mamalia
18. Primatologi : Tentang primate
19. Oganologi : Tentang organ
20. Kardiologi : Tentang Jantung
B . Metode Ilmiah
Metode Ilmiah adalah suatu cara memecahkan masalah ilmiah dengan langkah langkah tertentu yang teratur . Dalam Metode ilmiah tidak akan jauh dari system keteraturan . Metode sangat diperlukan dalam penelitian . penelitian dilakukan karena ada suatu masalah / pertanyaan yang ingin kita temukan jawabannya .
Terdapat 5 urutan langkah metode ilmiah , yaitu :
1. Merumuskan masalah
Di segala ilmu pengetahuan , masalah adalah sesuatu yang harus dipecahkan , untuk menemukan masalah dapat kita temukan dengan teknik “ ABDAKASIM “ , ABDAKASIM singkatan dari apa , bagaimana , di mana , kapan , siapa , dan mengapa . Contoh : + Apa masalahnya ? Si Monk ( anjing ) melolong
+ Kapan ? Saat jam 3 pagi
+ Dimana ? Depan rumah dekat jendela
+ Bagaimana ? Suaranya sangat keras membangunkan orang tidur
+ Siapa yang terganggu ? Saya
+ Mengapa ? Karena bersuara saat orang sedang tidur
Jadi, masalah sebenarnya adalah : Si Monk setiap pagi jam 3 selalu melolong keras sekali membuat saya terbangun , Mengapa ?
2. Observasi / mengumpulkan data
Pengumpulan data dilakukan untuk mendukung penelitian . Data yang dikumpulkan dapat berupa hal hal yang berkaitan dengan penelitian , maupun hasil hasil penelitian terdahulu mengenai ,masalah yang sama .
Saat mengamati dan mengumpulkan informasi / data , yaitu dengan mencatat semua data tentang peristiwa tadi . Contoh :
A . Persisnya , pada pukul berapa si Monk melolong ? sekitar jam 3 pagi
B . Apakah sebelum jam 3 pagi ada yang terjadi ? (amati sember masalah)
C . Apakah ada sesuatu yang terjadi sebelum lolonganya dimulai ?
C . Apakah ada sesuatu yang terjadi sebelum lolonganya dimulai ?
( mencurigai Sesuatu yang mungkin terjadi )
D . Berapa lama Monk melolong ? kira kira selama 1 jam
E . Apa yang terjadi saat lolonganya terhenti ? keadaan menjadi tenang
Kembali
3. Menyusun Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah , berdasarkan teori atau fakta yang ada . Hipotesis berasal dari data data yang dikumpulkan yang disusun . ada 2 macam hipotesis , yaitu :
A . Hipotesis Nol ( Ho )
Dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh , Contoh : jenis pohon tempat hidup kepompong tidak berpengaruh terhadap warna kupu kupu yang dihasilkan
B . Hipotesis Alternatif ( Ha )
Dugaan yang menyatakan ada pengaruh , Contoh : jenis pohon tempat hidup kepompong berpengaruh terhadap warna kupu kupu yang dihasilkan
Contoh dari hipotesis : Ternyata sebelum Monk mulai melolong , ada suara orang berjalan dan bunyi “’ Tung , tung …. ! “ makin lama suara itu makin dekat .
Dugaan sementara : Monk takut karena mengira akan dilempari sesuatu yang menimbulkan bunyi “ Tung , tung “ itu .
4. Melakukan eksperimen
Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis , perlu dilakukan eksperimen . Data yang diperoleh dari eksperimen harus dapat diolah sehingga dapat ditarik kesimpulan dari data data tersebut .
Contoh : Siapa yang jalan pagi pagi sekali pada pukul 3 ? Pak Satpam ! Sambil berjalan , Pak satpam sering melemparkan batu batu ke tiang listrik yang dilewati sebagai tanda beliau sedang bertugas menjaga lingkungan .
Mari temui pak Satpam untuk meminta tolong tidak melempari batu ke tiang kalau lewat depan rumah . Sebagai gantinya , pak Satpam berdehem saja .
Setelah pak Satpam setuju , ternyata si Monk tidak melolong lagi .
5. Menarik kesimpulan
Kesimpulan di buat berdasarkan data data yang diperoleh dari eksperimen . Ada 2 kemungkinan kesimpulan , yaitu menerima hipotesis nol atau menerima hipotesis alternatif .
Contoh : Dari percobaan meminta pak Satpam untuk tidak melempar batu ke tiang lagi , kita dapat kesimpulan : Monk takut mendengar bunyi tiang listrik jadi dia melolong .
Kesimpulan ini sesuai dengan hipotesis awal . Tapi , tidak selamanya kesimpulan bisa sama dengan hipotesis . Bahkan terkadang bisa bertentangan . Tetapi biasanya setelah mendapat kesimpulan , akan muncul pertanyaan baru .
Jadi kita sebaiknya melakukan percobaan ulang , dan membuat hasil laporannya . Kita akan membahasnya di bawah ini ,
6. Melakukan percobaan ulang
Kesimpulan yang diperoleh dari suatu eksperimen biasanya akan menimbulkan pertanyaan baru . Pertanyaan tersebut memerlukan eksperimen lebih lanjut untuk menjawabnya . Selain itu , orang lain yang tidak yakin terhadap hasil suatu eksperimen juga dapat melakukan eksperimen ulangan .
Eksperimen ulangan biasanya dilakukan dengan peralatan yang lebih modern dibandingkan eksperimen sebelumnya . Hal tersebut menyebabkan hasil eksperimen ulangan dapat berbeda dari eksperimen sebelumnya .
Demikianlah metode ilmiah dilakukan secara berulang ulang , sehingga ilmu pengetahuan selalu berkembang .
7. Membuat hasil laporan
Hal yang tidak kalah pentingnya setelah melakukan penelitian dengan metode ilmiah adalah membuat laporan . Laporan penelitian yang baik dapat membantu orang lain yang akan melakukan eksperimen lanjutan .
Menuliskan hasil percobaan secara benar dan teliti . Laporan terdiri atas judul , tanggal percobaan , metode , hasil percobaan , dan kesimpulan .
Ingat ! sebenarnya hanya ada 5 metode ilmiah , yaitu dari no. 1 – 5 saja , sedangkan no. 6 -7 hanyalah sampingan . Untuk mengingat jumlah metode ilmiah kita dapat menyebutnya “ Lima Langkah ( LL ) “ . Tetapi dengan teknik LL kita dapat salah mengurutkan yang mana yang pertama hingga yang akhir jadi lebih baik kita menyebutnya “ MOHEK “ . MOHEK singkatan dari : M = Merumuskan Masalah
O = Observasi
H = Hipotesis
E = Eksperimen
K = Kesimpulan
C . Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah sangat diperlukan dalam metode ilmiah . Sikap ilmiah meliputi :
· Rasa ingin tahu yang besar
· Jujur
· Teliti
· Terbuka
· Mau menerima masukan & kritikan orang lain
· Objektif
· Berhati hati
· Sabar
· Konsentrasi
· Optimis
· Berani
Artinya dalam melakukan suatu penelitian diharapkan seorang peneliti tidak dipengaruhi oleh perasaan diri sendiri dan tidak memaksa pendapat sendiri .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar