Selasa, 17 Januari 2012

Bab 3 : Gejala Alam Biotik dan Abiotik

A . Gejala Alam
          Cahaya matahari , hawa sejuk , tiupan angin , aliran air , dan pertumbuhan tumbuhan merupakan contoh gejala alam . Gejala alam dapat di bagi menjadi 2  , yaitu gejala alam kebendaan dan gejala alam kejadian menyangkut komponen biotik dan abiotic .
          Biotik ( mahkluk hidup ) dan abiotic ( mahkluk tak hidup ) .
B . Gejala Alam Kebendaan dan Gejala Alam Kejadian
    Komponen Biotik
           Biotik artinya mahkluk hidup . Hewan , tumbuhan , mikroorganisme , dan manusia merupakan komponen biotik
           Mahkluk hidup memiliki ciri ciri tertentu . Keadaan atau ciri ciri khusus yang dimiliki oleh mahkluk hidup merupakan gejala alam kebendaan komponen biotik .
           Sebagai contoh : Tumbuhan putri malu ( Mimosa pudica )  memiliki ciri ciri bunganya berwarna merah muda , batangnya berduri , dan daunnya menutup jika disentuh .

           Semua mahkluk hidup melakukan aktivitas , seperti tumbuh , bergerak , berkembang biak , menanggapi rangsang , dan mengeluarkan zat sisa . Aktivitas tersebut merupakan gejala alam kejadian komponen biotik .   
           Sebagai contoh : Kupu kupu itu sedang terbang kesana kemari , mencari madu . Dan mengisap sari sari bunga tersebut .
      
           Sebagai contoh : Lebah belang terbang disekitar bunga mawar merah yang batangnya berduri untuk mengambil madu .
           Komponen Biotik : Lebah belang dan bunga mawar merah . kira kira yang manakah yang gejala alam kejadian dan gejala alam kebendaan komponen biotik ?
Gejala alam kebendaan komponen biotik :  Pola belang pada lebah , warna merah dan duri pada mawar . sedangkan gejala alam kejadian komponen biotik : Terbang dan mengambil madu .
C . Gejala Alam Kebendaan dan Gejala Alam Kejadian
    Komponen Abiotik                

          Abiotik artinya benda tak hidup . Udara , air , cahaya matahari , tanah , batu , dan api merupakan komponen abiotic .
          Sama seperti biotik , gejala alam kebendaan abiotic merupakan keadaan atau ciri ciri benda tak hidup .
          Sebagai contoh : sifat udara : menempati ruang , dapat bergerak bebas , volumenya tidak tetap , dan tidak berwarna ; Air dapat bergerak bebas sesuai dengan keadaan ruang dan volumenya tetap ; Tanah ada yang berwarna merah , hitam ,dan kuning ; Tanah dapat merupakan tanah liat , tanah lempung , tanah gembur ; cahaya dapat menembus udara dan air ; batu ada yang kecil dan ada yang besar , ada yang berwarna hitam ada pula yang berwarna cokelat ; Api bercahaya , warnanya merah atau ungu ; Api mempunyai sifat panas sehingga dapat membakar .
         
          Peristiwa yang terjadi pada benda tak hidup yaitu gejala alam kejadian komponen abiotic .
          Sebagai contoh : udara berpindah dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah ; Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah ; Salju turun pada musim dingin .         


Bab 1 : Sains Biologi dan Metode Ilmiah

  A . Biologi dan  cabang ilmu yang dipelajarinya
          Biologi termasuk cabang ilmu sains . kata sains berasal dari bahasa latin scientia , artinya pengetahuan tentang dunia di sekelilingmu . Sains merupakan ilmu yang terdiri dari banyak cabang ilmu misalnya , biologi , fisika , kimia , geologi , astronomi .
          Ilmu biologi mempelajari seluk beluk mahkluk hidup . Menurut asal katanya , biologi berasal dari bahasa yunani , yaitu bios artinya hidup dan logos  artinya ilmu . Biologi mempunyai banyak cabang ilmu yang berjumlah 20 cabang , apa aja ya ? .
           Cabang ilmu biologi yaitu :
1.      Botani             : Tentang Tumbuhan
2.      Zoologi           : Tentang Hewan
3.      Mikrobiologi    : Tentang Mikroorganisme
4.      Mikologi          : Tentang Jamur
5.      Genetika          : Tentang pewarisan sifat mahkluk hidup
6.      Ekologi            : Tentang mahkluk hidup dan lingkungan yang ditempat tinggalnya
7.      Anatomi          : Tentang susunan mahkluk hidup
8.      Morfologi        : Tentang bentuk luar tubuh mahkluk
9.      Ornitologi        : Tentang burung atau unggas
10.  Virologi            : Tentang virus
11.  Taksonomi       : Tentang klasifikasi atau pengelompokan mahkluk hidup
12.  Entomologi      : Tentang serangga
13.  Sitologi            : Tentang sel
14.  Fisiologi           : Tentang fungsi alat tubuh mahkluk hidup
15.  Histologi          : Tentang Jaringan
16.  Embriologi       : Tentang perkembangan embrio
17.  Mamalogi        : Tentang mamalia
18.  Primatologi      : Tentang primate
19.  Oganologi       : Tentang organ
20.  Kardiologi        : Tentang Jantung
B . Metode Ilmiah
          Metode Ilmiah adalah suatu cara memecahkan masalah ilmiah dengan langkah langkah tertentu yang teratur . Dalam Metode ilmiah tidak akan jauh dari system keteraturan . Metode sangat diperlukan dalam penelitian . penelitian dilakukan karena ada suatu masalah / pertanyaan yang ingin kita temukan jawabannya .
           Terdapat 5 urutan langkah metode ilmiah , yaitu :
1.    Merumuskan masalah 
       Di segala ilmu pengetahuan , masalah adalah sesuatu yang harus dipecahkan , untuk menemukan masalah dapat kita temukan dengan teknik “ ABDAKASIM “ , ABDAKASIM singkatan dari apa , bagaimana , di mana , kapan , siapa , dan mengapa . Contoh   :   +  Apa masalahnya ? Si Monk ( anjing ) melolong      
                    +  Kapan ? Saat jam 3 pagi
                    +  Dimana ? Depan rumah dekat jendela
                    +  Bagaimana ? Suaranya sangat keras membangunkan orang tidur
                    +  Siapa yang terganggu ? Saya
                    +  Mengapa ? Karena bersuara saat orang sedang tidur    
Jadi, masalah sebenarnya adalah : Si Monk setiap pagi jam 3 selalu melolong keras sekali membuat saya terbangun  , Mengapa ?                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             

2.    Observasi / mengumpulkan data 
         Pengumpulan data dilakukan untuk mendukung penelitian . Data yang dikumpulkan dapat berupa hal hal yang berkaitan dengan penelitian , maupun hasil hasil penelitian terdahulu mengenai ,masalah yang sama .
         Saat mengamati dan mengumpulkan informasi / data , yaitu dengan mencatat semua data tentang peristiwa tadi . Contoh   : 
               A .  Persisnya , pada pukul berapa si Monk melolong ? sekitar jam 3 pagi
               B .  Apakah sebelum jam 3 pagi ada yang terjadi ?  (amati sember masalah)
               C .  Apakah ada sesuatu yang terjadi sebelum lolonganya dimulai ?                     
                      ( mencurigai Sesuatu yang mungkin terjadi )
                D . Berapa lama Monk melolong ? kira kira selama 1 jam
                E .  Apa yang terjadi saat lolonganya terhenti ? keadaan menjadi tenang
                      Kembali
3.    Menyusun Hipotesis
         Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah , berdasarkan teori atau fakta yang ada . Hipotesis berasal dari data data yang dikumpulkan yang disusun . ada  2  macam hipotesis , yaitu :
     A . Hipotesis Nol ( Ho )
                 Dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh , Contoh : jenis pohon tempat hidup kepompong tidak berpengaruh terhadap warna kupu kupu yang dihasilkan 
     B . Hipotesis Alternatif ( Ha )
                  Dugaan yang menyatakan ada pengaruh , Contoh : jenis pohon tempat hidup kepompong berpengaruh terhadap warna kupu kupu yang dihasilkan
          Contoh dari hipotesis : Ternyata sebelum Monk mulai melolong , ada suara orang berjalan dan bunyi “’ Tung , tung …. ! “ makin lama suara itu makin dekat .
Dugaan sementara : Monk takut karena mengira akan dilempari sesuatu yang menimbulkan bunyi “ Tung , tung “ itu .

4.    Melakukan eksperimen  
          Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis , perlu dilakukan eksperimen . Data yang diperoleh dari eksperimen harus dapat diolah sehingga dapat ditarik kesimpulan dari data data tersebut .
           Contoh : Siapa yang jalan pagi pagi sekali pada pukul 3 ? Pak Satpam ! Sambil berjalan , Pak satpam sering melemparkan batu batu ke tiang listrik yang dilewati sebagai tanda beliau sedang bertugas menjaga lingkungan .
                          Mari temui pak Satpam untuk meminta tolong tidak melempari batu ke tiang kalau lewat depan rumah . Sebagai gantinya , pak Satpam berdehem saja .
                           Setelah pak Satpam setuju , ternyata si Monk tidak melolong lagi .

5.    Menarik kesimpulan
            Kesimpulan di buat berdasarkan data data yang diperoleh dari eksperimen . Ada 2 kemungkinan kesimpulan , yaitu menerima hipotesis nol atau menerima hipotesis alternatif .
            Contoh : Dari percobaan meminta pak Satpam untuk tidak melempar batu ke tiang lagi , kita dapat kesimpulan : Monk takut mendengar bunyi tiang listrik jadi dia melolong  .
             Kesimpulan ini sesuai dengan hipotesis awal  . Tapi , tidak selamanya kesimpulan bisa sama dengan hipotesis . Bahkan terkadang bisa bertentangan . Tetapi biasanya setelah mendapat kesimpulan , akan muncul pertanyaan baru .                                                                                                                                                                                                                                                  
                          Jadi kita sebaiknya melakukan percobaan ulang , dan membuat hasil laporannya . Kita akan membahasnya di bawah ini ,
6.    Melakukan percobaan ulang
             Kesimpulan yang diperoleh dari suatu eksperimen biasanya akan menimbulkan pertanyaan baru . Pertanyaan tersebut memerlukan eksperimen lebih lanjut untuk menjawabnya . Selain itu , orang lain yang tidak yakin terhadap hasil suatu eksperimen juga dapat melakukan eksperimen ulangan .
             Eksperimen ulangan biasanya dilakukan dengan peralatan yang lebih modern dibandingkan eksperimen sebelumnya . Hal tersebut menyebabkan hasil eksperimen ulangan dapat berbeda dari eksperimen sebelumnya .
             Demikianlah metode ilmiah dilakukan secara berulang ulang , sehingga ilmu pengetahuan selalu berkembang .
7.    Membuat hasil laporan
             Hal yang tidak kalah pentingnya setelah melakukan penelitian dengan metode ilmiah adalah membuat laporan . Laporan penelitian yang baik dapat membantu orang lain yang akan melakukan eksperimen lanjutan .
              Menuliskan hasil percobaan secara benar dan teliti . Laporan terdiri atas judul , tanggal percobaan , metode , hasil percobaan , dan kesimpulan .
          Ingat ! sebenarnya hanya ada 5 metode ilmiah , yaitu dari no. 1 – 5 saja , sedangkan no. 6 -7 hanyalah sampingan . Untuk mengingat   jumlah metode ilmiah kita dapat  menyebutnya    Lima Langkah ( LL ) “ . Tetapi dengan teknik LL kita dapat salah mengurutkan yang mana yang pertama hingga yang akhir jadi lebih baik kita menyebutnya “ MOHEK “ . MOHEK singkatan dari :  M  =  Merumuskan Masalah
                                                       O  =  Observasi 
                                                       H  =  Hipotesis
                                                       E   = Eksperimen
                                                       K   = Kesimpulan

C . Sikap Ilmiah
          Sikap ilmiah sangat diperlukan dalam metode ilmiah . Sikap ilmiah meliputi :
·         Rasa ingin tahu yang besar
·         Jujur
·         Teliti
·         Terbuka
·         Mau menerima masukan & kritikan orang lain
·         Objektif
·         Berhati hati
·         Sabar
·         Konsentrasi
·         Optimis
·         Berani
        Artinya dalam melakukan suatu penelitian diharapkan seorang peneliti tidak dipengaruhi oleh perasaan diri sendiri dan tidak memaksa pendapat sendiri .